Magetan lenteraindonesianews.com Setelah melakukan penilaian administrasi dan visitasi di 10 Perpusdes (Perpustakaan desa /Kelurahan) akhirnya Tim Juri menetapkan 6 besar untuk mengikuti penilaian Grand Final.
Kegiatan penilaian grand final ini dilaksanakan selama 2 hari yaitu tanggal 27-28 Mei 2025 di Gedung Pusat Literasi Magetan , Jalan Raya Sarangan km 10,Plaosan Magetan
Hadir dalam Grand Final hari pertama ini 3 Perpusdes dari Insan Cendikia (Joketro/Parang), Moco Iso (Jeruk/Kartoharjo) dan Agung Ilmu (Ringinagung/Magetan). Dan sebagai tim dewan juri adalah Sri Rahayu pustakawan Propinsi Jatim, Sri Sumekar dari Pustakawan Utama Nasional dan Lasenta Adriana Kepala Perpustakaan Stikes Madiun. (Selasa, 27 Mei 2025)
Sebagai peserta pertama Insan Cendikia yang disampaikan Kepala Desa Joketro Marjoko " Terkait inovasi perpusdes kami ada pojok parenting dimana yang menjadi inisiator adalah dari perpustakaan sedangkan yang melaksanakan dan menganggarkan dari desa selain itu pengelola perpusdes secara aktif menyebarkan infomasi misal dari ada kondisi wabah PMK di pamflet terkait PMK dicetak oleh pengelola Perpusdes yang bahannya dari Perpusdes. "paparnya.
Peserta ke 2 dari Moco Iso (Jeruk/Kartoharjo) yang di sampaikan oleh Kades Jeruk Joko Siswanto memaparkan " Dampak adanya perpustakaan antara lain meningkatkan kunjungan masyarakat kepada masyarakat terlibat dalam posyandu dan PKK . Desa kami ada batik Bonjer yang dulu berproduksi di samping perpusdes. Dengan adanya Perpusdes masyarakat lebih mudah menjangkau informasi dan pengetahuan. "pungkasnya.
Sebagai penampil terakhir Kades Ringinagung Triyana menuturkan " Pepusdes Agung Ilmu desa Ringinagung memiliki beberapa inovasi layanan dengan tujuan mendekatkan buku ke maayarakat ,disini kami membuka layanan Go Book , Terkait pelayanan disabilitas kami memiliki program Teman Istimewa untuk tuna rungu , selain itu juga ada Pojok Religi serta Pengajian untuk tuna rungu. "pungkasnya.
Sri Sumekar Pustakawan Nasional dari Perpusnas mengatakan " Pada hari pertama ini kami apresiasi Perpusdes yang tampil, dimana semua banyak memiliki program terkait pemberdayaan masyarakat lewat perpustakaan desa, selain itu ruang perpustakannya sangat memadai dalam memberikan pelayanan. Yang perlu ditingkatkan adalah anggaran dari desa yang sangat minim untuk perpustakaan, sebenarnya sudah ada surat edaran bersama antara Perpustakaan Nasional dan Kementerian Desa bahwa ada alokasi anggaran sebesar 5 persen untuk pelayanan masyarakat yang didalamnya bisa digunakan untuk Perpustakaan Desa. " jelasnya. ADV
video lengkap bisa di klik https://youtube.com/@lenteraindonesianews?si=JyQZrvFaIJDrx22S
(Jurnalis Beni Setyawan)
Posting Komentar