HEADLINE

Inilah alasan Bitner Sianturi mencabut gugatannya terhadap Marno Cs

Gambar
Magetan Lenteraindonesianews.com Perselisihan antara Bitner Sianturi dengan pedagang sayur keliling Marno dan rekannya serta Kades Pesu yang viral dijagat maya akhirnya berakhir damai setelah pihak penggugat Butner S. mencabut tuntutannya tanpa syarat khusus yang harus dioenuhi pihak tergugat. Mediasi ke-2 ini dilaksanakan di ruang command center Pengadilan Negeri Magetan (Rabu.12/2/2024). Persidangan yang dilaksanakan hari ini merupakan persidangan ke 2 setelah upaya mediasi pertama gagal. Seusai sidang Bitner Sianturi kepada awak media lentera indonesia news mengatakan "Alasan saya mencabut gugatan ini adalah demi suasana kota Magetan agar damai dan kondusif. Dari awal saya mengatakan bahwa gugatan ini saya tidak pernah melarang orang untuk berjualan tapi harap juga melihat etika dan moral. Kalau memang ingin jualan keliling silahkan asal jangan mangkal di desa Pesu. itu saja harapan saya.dan semoga kedepan permasalahan ini tidak terjadi lagi kedepannya ...

Jeruk Pamelo Adas Duku milik Sarni dari Desa Duwet Juara 1 dalam Kontes Pamelo tingkat Kabupaten Magetan

Magetan ,Kontes Pamelo warnai kegiatan hari Krida Pertanian Ke 52 di kabupaten Magetan, Potensi Magetan sebagai sentra jeruk pamelo, lebih dipoles lagi oleh Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Perkebunan (DTPHP) melalui Kontes Pamelo 2024, sebagai kegiatan lanjutan dan puncak dari rangkaian Hari Krida Pertanian, kegiatan ini dimaksudkan untuk mengangkat kembali sentra-sentra kebun jeruk pamelo yang dahulu pernah menjadi kawasan primadona untuk produk jeruk pamelo, yang kala itu di singkat dalam akronim Betasuka Mangun (Bendo, Takeran, Sukomoro, Kawedanan, Magetan dan Nguntoronadi) di Gor Ki Mageti, Minggu (30/6/24).
Diikuti oleh 32 peserta, yang berasal dari kawasan sentra tersebut, acara yang di digelar di GOR Ki Mageti, mendatangkan beberapa ahli pamelo; Ir. Emi Budiarti dari BRIN, Buyung Safitra, SP dari BPSB Prop. Jatim dan Hadi Sumarlan POPT Prop Jatim, yang kemudian didaulat menjadi juri.

Dinilai dari kebersihan, bentuk,warna, dan tebal kulit untuk penilaian luar, tebal tekstur, warna, jumlah biji untuk penilaian dalam, dan yang utama adalah rasa daging buah pamelo-pamelo ini dikompetisikan Tentang apa kelebihan yang dimiliki oleh jeruk pamelo dari Magetan

Kepala Dinas TPHP Kabupaten Magetan, Uswatul Chasanah mengatakan " Kegiatan ini merupakan upaya dinas TPHP agar para petani lebih bersemangat lagi dalam mengembangkan jeruk Pamelo sebagai salah satu buah andalan di Kabupaten Magetan. "ujarnya.

Hadi salah satu dewan juri menyatakan, “Yang dilombakan kali ini semua jeruk besar, jadi semua varietas ditandingkan. Untuk potensi pamelo Jawa Timur ada di Magetan, jeruk pamelo Magetan menang di rasa, untuk tampilan beberapa masih kurang.” Untuk tampilan jeruk pamelo agar lebih menarik, Hadi lalu membagikan ilmunya, “Yang paling utama untuk dikebun itu kurangnya pupuk organik yg dikembalikan ke sawah, rata rata mayoritas karena petani lebih mengandalkan pupuk kimia, sedang kimia lama-lama akan merusak tanah, yang tetap baku organik. Jika dihitung dr panen 1 pohon 50-60 kg, kalau diambil (untuk) pupuk organik dari harga jeruk sebenarnya tidak seberapa, tapi sementara ini tren petani masih menyukai pupuk kimia.” ungkapnya.
Dikesempatan yang sama, Joko Prianto, petani kawakan jeruk pamelo asal Sukomoro menceritakan bagaimana sejarahnya hingga tertarik untuk menanam pamelo, “Sebagai penerus orang tua, 2007 mulai menanam pamelo, berawal bertani menanam tebu, terus mencoba menanam jeruk ternyata secara ekonomi lebih menguntungkan daripada menanam tebu, perhektar bisa dua kali lipat hasilnya, akhirnya banyak yang nanam jeruk besar”, Tapi pernah juga jeruk pamelo mengalami sedikit masa suram, “Di tahun 2018, karena kemarau panjang, banyak pohon (jeruk pamelo) banyak yang mati sehingga, beberapa orang rekan-rekan petani berkurang semangatnya, namun masih ada yang punya semangat dan tetap menanam kembali jeruk besar ini.” ceritanya.

Lebih lanjut Joko mengatakan, “Harapannya kedepan supaya produksi pamelo lebih meningkat, dan pesan untuk rekan-rekan petani pamelo agar semuanya semangat, untuk meningkatkan produktifitas pamelo Magetan, untuk lebih maju kwalitas dan kuantitasnya, sehingga meningkatkan pula dari sisi perekonomian petaninya.” pungkas Joko, yang pernah mendapat juara 1 tingkat nasional dalam Kontes Pamelo Balai Disto. 

Setelah melalui proses penjurian yang ketat, didapat hasil juara 1 jeruk pamelo Adas Duku milik Sarni dari Desa Duwet, juara 2 jeruk pamelo Adas Duku milik Supardi dari Desa Bibis, dan untuk juara 3 jeruk pamelo Bali Merah dari Desa Bibis. Sebagai penutup rangkaian Peringatan Hari Krida Pertanian, Kadin TPHP menyerahkan piala serta hadiah kepada para pemenang. 

Video lengkap kegiatan ini bisa di klik
https://www.youtube.com/@lenteraindonesianews (Jurnalis Beni Setyawan)

Komentar

BERITA TERPOPULER

Bagus Handono ayah Alm. Gelora P.N " Saya menduga ada tindakan kekerasan terhadap anak kami !."

Terus Cari keadilan Keluarga Alm. Gelora Permata Naili sambut baik upaya rencana ekshumasi oleh tim penyidik Polresta Madiun Kota

Sah !!! Nanik Endang Rusminiarti (Bunda Nanik ) jadi calon tunggal Cabup Magetan dari Partai Gerindra pada Pilkada 2024

Orang tua Siswa SD IT Badrussalam Keluhkan tidak adanya keringanan biaya buku di SD IT Badrussalam walau sudah punya SKTM

Jurusan Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan SMKN 1 Bendo Raih Prestasi tingkat Nasional

Anggota DPRD Magetan jadi Timses Paslon HEBAT, Dilaporkan ke Bawaslu

H.Puthut Pujiono SH, " Partai Gerindra punya harapan besar Mas Sodiq bisa membawa Magetan bergerak lebih maju lagi ."

58 Warga Magetan ikuti operasi Katarak gratis dalam rangka Hari Lansia Ke-28

Meriah !!! 1500 warga padati jalan santai HUT Kecamatan Nguntoronadi ke 21

SDIT Badrussalam berikan solusi terbaik bagi siswanya