Ngawi,
https://www.youtube.com/@lenteraindonesianews.comSebagai upaya tindak lanjut untuk memastikan penyebab meninggalnya siswi SMAN 3 Taruna Angkasa Madiun alm.Gelora Permata Naili putri dari Bagus Handono kini memasuki tahap baru yaitu diadakannya tindakan ekshumasi. Bagus Handono selaku orang tua siswi berharap agar semua tim yang ikut melakukan ekshumasi ini memegang sumpah dan profesionalisme jabatan sehingga akan ada titik terang penyebab meninggalnya Alm. Gelora P.N .
Ekshumasi ini dilakukan di TPU Alas Pecah Desa Geneng Kecamatan Geneng Kabupaten Ngawi.(Rabu 11 /10/2024)
Terlihat tim dari Labfor lapangan Polres Madiun Kota, DVI DokPol RS Bayangkara Nganjuk ,Patologi forensik RS Bhayangkara Kediri dan tim dari Polres Madiun Kota ,
Bagus Handono ayah alm. Gelora PN.mengatakan " Saya menduga kuat ada dugaan kekerasan dan bullying yang mengakibatkan putri kami meninggal dunia.
Hal ini kita lihat dari catatan harian anak kami , dia menuliskan Angkatan 4 itu baik baik semua angkatan 5 jahat kayak Monster. "ungkapnya
" Saya setelah melihat chat chat serta buku harian anak saya membatalkan surat pernyataan pertama saya sebagai surat bahwa kami tidak menuntut akhirnya kami batalkan semua. "
(catatan harian alm.Gelora P.N)
Kami keluarga mencari penyebab meninggalnya putri pada tanggal 22 Juni 2024 .Kami yakin ada dugaan tindak kekerasan yang dialami oleh putri kami yang merupakan siswi SMAN 3 Taruna Angkasa Jawa Timur di Madiun karena sering kena tindakan dari seniornya bahkan ada Yang sudah mengaku memukul anak saya . " jelasnya.( 11/8/2024)
"Sebelum SP2HP ini turun kami sudah mencabut surat peryataan bahwa kami terima dengan meninggalnya anak kami ini. Hal ini kita merasakan banyak kejanggalan yang ada diantaranya adanya tindakan kekerasan lewat pesan W.A di HP anak kami serta di catatan harian putri Kami. Kami sekeluarga menduga adanya tindakan kekerasan yang dialami oleh anak kami ini ." jelasnya
"Kami sekeluarga masih mencari keadilan semoga dengan ekshumasi nanti bisa di jelaskan dengan terang benderang penyebab meninggalnya anak kami ."harap Bagus Handono.
" Yang membuat kami janggal setelah 10 hari setelah meninggal dunia saya ke sekolah saya minta jadwal sebelum anak saya masuk RS tapi tidak diberikan oleh pihak sekolah melalui Wakil Kepala Sekolah dan Kepala Sekolah. Setelah saya cek di HP ternyata masih ada kegiatan yang saya yakin ada tindakan kekerasan kepada anak saya. " pungkas Bagus Handono.
Kasat Reskrim Polresta Madiun AKP. Sujarno SH,MH menjelaskan " Ekshumasi ini berjalan lancar sebagai upaya untuk memberikan kepastian hukum. Mengenai hasil saat ini saya tidak bisa memberikan keterangan, nanti kita tunggu hasilnya dari tim ahli."pungkasnya.
Video lengkap kegiatan ini bisa di klik
(Jurnalis Beni Setyawan)
Komentar
Posting Komentar